Perilaku, Motif dan Prinsip Ekonomi

Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih, menggunakan sumber daya yang langka dan yang memiliki beberapa alternatif penggunaan untuk dapat memproduksi berbagai komoditi kemudian menyalurkannya, baik saat ini maupun di masa depan pada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.

1. Perilaku Ekonomi

Perilaku Ekonomi di Era Teknologi Digital
Perilaku Ekonomi di Era Teknologi Digital Image via zambianguardian.com

Kebutuhan masnusia memiliki sifat yang tidak terbatas karena manusia cenderung tidak pernah merasa puas dan selalu merasa kekurangan sementara sumber daya yang dimilikinya terbatas. Dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki tersebut, manusia berusaha mengatasi masalah itu dengan melakukan perilaku ekonomi.

Perilaku ekonomi tidak akan pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari mulai dari hal kecil hingga besar. Manusia melakukan berbagai perilaku ekonomi dalam upaya untuk bertahan hidup.

Berikut adalah contoh tindakan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Ibu Tika ingin membeli kompor gas. Untuk mendapatkan kompor gas dengan harga murah dan berkualitas baik, Ibu Tika membandingkan harga dari berbagai toko elektronik dan berusaha mendapatkan potongan harga.
  2. Ismail diberikan uang oleh orang tuanya sebagai hadiah ulang tahun. Dengan uang tersebut, ia bisa membeli buku bacaan atau gim. Sebagai anak yang cermat, ismail tidak mau membeli barang yang kurang berguna. Oleh karena itu, Ismail memutuskan untuk membeli buku bacaan yang berguna menambah pengetahuannya.
  3. Febri adalah seorang peternak sapi. Setiap minggu, ia selalu membeli pakan untuk ternaknya. Di pasaran, ada pakan ternak dari luar negeri yang harganya mahal dan ada pula pakan ternak dari dalam negeri yang harganya lebih murah dengan kualitas sama. Akhirnya, Febri memutuskan untuk membeli pakan ternak dari dalam negeri agar menadapatkan keuntungan yang lebih besar.

Berdasarkan contoh tersebut, tampak bahwa dalam melakukan tindakan ekonomi, baik mengonsumsi, memproduksi maupun mendistribusikan, manusia selalu memikirkan cara mendapat keuntungan yang optimal. Oleh karena itu, manusia selalu menggunakan tindakan yang rasional melalui hasil penghitungan yang matang. Manusia yang rasional akan memilih alternatif terbaik di antara berbagai pilihan yang ada.

2. Motif Ekonomi

Perencanaan dalam Sebuah Bisnis
Perencanaan dalam Sebuah Bisnis Image via online.hbs.edu

Motif ekonomi adalah suatu dorongan atau alasan yang mendasari manusia melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi berdasarkan aktivitas perekonomian terbagi menjadi 2 macam yaitu motif ekonomi instrinsik dan motif ekonomi ekstrinsik.

  1. Motif ekonomi instrinsik adalah sebuah alasan yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri dengan tanpa paksaan atau pengaruh dari pihak lain. Orang itu sendiri yang menentukan perilaku ekonomi seperti menjual barang yang ia miliki dan lain sebagainya. Akan tetapi motif ini masih tergantung pada mood yang dimiliki oleh individu tersebut bila moodnya baik maka kegiatan ekonomi akan mudah terlaksana dan ketika moodnya kurang bagus maka ia tidak akan melakukan aktivitas ekonominya.
  2. Motif ekonomi ekstrinsik merupakan motif yang terpengaruh oleh situasi di luar individu seperti ajakan dari orang lain untuk berbisnis, situasi dan kondisi lingkungan sekitar dan lain sebagainya. Motif ini terjadi karena stimulus yang diberikan oleh pihak luar seperti teman maupun situasi dan kondisi.

Berdasarkan aspeknya, motif ekonomi terbagi menjadi beberapa macam berikut ini.

  1. Mendapatkan sebuah keuntungan. Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang yang memiliki tujuan untuk mendapatkan sebuah keuntungan lebih dari kegiatan ekonomi yang telah mereka lakukan, baik keuntungan berupa uang maupun barang. Motif inilah yang menjadi pendorong seseorang untuk melakukan kegiatan perekonomian.
  2. Mencari sebuah kekuasaan dalam perekonomian. Misalnya, seorang pedagang besar yang memiliki banyak kekuatan dari segi modal beruasaha untuk melakukan segala kegiatan yang bisa menarik perhatian konsumen dan bisa menyingkirkan semua pesaingnya yaitu dengan cara menjual produk lebih murah, menjual produk yang tidak ada di pedagang lain. Ketika pedagang tersebut mampu memperluas jangkauannya atau bisa membentuk cabang-cabang di berbagai daerah saat itulah kekuasaan ekonomi ada di tangannya.
  3. Mendapatkan penghargaan dari pihak lain.
  4. Dorongan untuk perbuatan sosial. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita sebagai manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain dan kita juga bisa bermanfaat bagi orang lain. Motif ekonomi ini merupakan sebuah motif yang patut dikembangkan dan diapresiasikan serta disosialisasikan dalam melakukan aktivitas perekonomian untuk tujuan membantu pihak lain yang kurang mampu.
  5. Memenuhi kebutuhan hidup dan mencari sebuah kesejahteraan. Pemenuhan kebutuhan hidup merupakan motif yang tidak bisa ditawar lagi. Pasti semua orang melakukan kegiatan ekonomi adalah memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan untuk memperoleh sebuah kesejahteraan dalam kelangsungan hidupnya.

3. Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi merupakan suatu usaha yang bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan pengorbanan seminimal mungkin. Dalam kegiatan sehari-hari kita tentu saja menerapkan prinsip ekonomi.

Jari prinsip yang pertama menunjukkan bahwa dalam melakukan pemilihan harus didasarkan pada pemilihan biaya yang paing efisien. Sedangkan yang kedua menunjukkan bahwa pemilihan berdasarkan pada aspek produktivitas. Efisiensi dan produktivitas memang merupakan dua istilah yang melekat dan menjiai kegiatan ekonomi.

Prinsip ekonomi berlaku pada setiap kegiatan, baik kegiatan produksi, konsumsi, maupun distribusi.

a. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi

Prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi adalah menghasilkan barang atau jasa sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu. Tujuan utama produsen melakukan kegiatan produksi adalah memperoleh keuntungan. Agar tujuan tersebut tercapai, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh produsen.

  1. Produk yang dihasilkan. Produsen harus mengetahui segala hal terkait produk yang dihasilkannya. Produsen juga harus memastikan produk tersebut diminati oleh konsumen.
  2. Lokasi produksi. Produsen harus mampu memutuskan lokasi produksi yang tepat agar tidak menimbulkan pembengkakan biaya produksi.
  3. Proses produksi. Produsen harus mengetahui cara terbaik dalam menghasilkan suatu barang sehingga proses produksi berjalan efektif dan efisien. Konsep efisiensi mengacu pada kemampuan untuk menghasilkan produk dalam jumlah tertentu dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan berarti produsesn harus mengurangi jumlah bahan baku atau menggaji karyawan dengan upah yang rendah. Namun, produsen harus berupaya agar dalam proses produksi tidak banyak sumber daya yang terbuang percuma.
b. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Konsumsi

Prinsip ekonomi akan mengarahkan konsumen untuk mendapatkan kepuasan maksimal dari produk yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya dengan biaya dan pengorbanan sekecil-kecilnya. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara sebagai berikut.

  1. Menyusun skala prioritas. Skala prioritas adalah daftar kebutuhan yang disusun secara urut, mulai dari kebutuhan yang paling penting dan mendesak untuk dipenuhi hingga kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda atau bahkan tidak perlu dipenuhi. Dengan mengetahui skala prioritasnya, konsumen dapat membelanjakan penghasilan secara efisien.
  2. Menerapkan strategi pembelian. Contohnya adalah mencari produsen yang menjual barang dan jasa dengan harga rendah, tetapi memiliki kualitas yang baik.
  3. Menghemat pemakaian sumber daya. Contohnya, konsumen dapat menghabiskan stok makanan yang ada terlebih dahulu sebelum membeli stok makanan lain. Hal ini akan mencegah pembuangan makanan secara percuma karena persediaan makanan yang terlalu lama dapat membusuk sebelum digunakan.
c. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi

Pada prinsipnya seorang distributor bertugas menyampaikan barang dan jasa dari produses ke konsumen. Dengan demikian, prinsip ekonomi dalam kegiatasn distribusi adalah menyampaikan barang dan jasa kepada konsumen dalam jumlah, mutu, dan waktu yang tepat dengan biaya tertentu. Agar hal tersebut dapat tercapai, distributor harus mengetahui cara terbaik dan tercepat untuk mendistribusikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.