Menurut Onong Uchjana Effendy (2004: 11-16), proses komunikasi terbagi menjadi 2 tahap yaitu: proses komunikasi secara primer dan proses komunikasi secara sekunder.
1. Proses Komunikasi Secara Primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang atau simbol sebagai media.
Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan non verbal contohnya gestur, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung dapat atau mampu menerjemahkan pikiran dan perasaan komunikator kepada komunikan.
Contoh proses komunikasi secara primer dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
- Ibu-ibu kompleks yang sedang ngerumpi di teras rumah.
- Seorang bayi yang menangis karena lapar
- Seorang siswa memberikan senyum kepada kepada siswa lain
- Orang tua yang sedang menasehati anaknya
- Seorang pengemis yang mengulurkan tangannya untuk meminta-minta
2. Proses Komunikasi Secara Sekunder
Proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam menyampaikan komunikasi karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak.
Contohnya surat, teltepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, media sosial, dan lain sebagainya adalah medua kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa.
Contoh proses komunikasi secara sekunder dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
- Penyiar berita yang sedang menyiarkan berita terkini
- Seorang laki-laki yang sedang video call dengan kekasihnya
- Seorang siswa mengirim tugas sekolah melalui google class room
- Berita orang hilang yang disebar luarkan melalui media sosial
- Informasi lowongan pekerjaan yang diiklankan melalui media sosial facebook dan instagram