Konektivitas keruangan dan waktu baik yang terjadi di masa lalu maupun saat ini, berpengaruh besar terhadap tatanan hidup manusia. Pengaruh konektivitas keruangan dan waktu terhadap tatanan hidup manusia, di antaranya sebagai berikut.
1. Perkembangan Pusat Perdagangan dan Produksi Lokal
Setiap wilayah memiliki komoditas unggulan yang khas dan dapat dikembangkan sebagai keunggulan wilayahnya. Selain untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, komoditas tersebut dapat dijual ke daerah lain yang membutuhkan. Perkembangan dan pertumbuhan tersebut dapat berupa hadirnya pusat perdagangan dan pusat produksi lokal.
a. Pusat Perdagangan

Interaksi antarruang dapat memicu proses pergerakan barang, manusia, dan informasi antar wilayah dalam kegiatan perdagangan. Transaksi pertukaran komoditas dalam dunia perdagangan menyebabkan suatu wilayah berkembang menjadi pusat ekonomi.
Pemusatan aktivitas ekonomi yang terjadi secara terus-menerus dapat menimbulkan munculnya pusat perdagangan baru. Pusat perdagangan ini yang menjadi titik temuu dari banyak pihak untuk memenuhi kebutuhan, baik berupa barang maupun jasa. Contoh pusat perdagangan di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
- Pusat grosir pakaian di Pasar Tanah Abang, Jakarta.
- Pusat perdagangan sayur dan buah di Pasar Bandungan, Semarang
- Pusat grosir elektronik di Progo, Yogyakarta
- Pusat grosir sepatu berbahan kulit di Cibaduyut
b. Pusat Produksi Lokal
Konsep pengembangan ekonomi dengan menggali potensi kekuatan lokal untuk pusat produksi lokal dilakukan dengan memobilisasi sumber daya, kapasitas dan keterampilan dalam rangka mencapai pembangunan ekonomi daerah yang berkualitas dan berkelanjutan.
Daerah berfokus pada upaya mengembangkan potensinya sebagai bentuk ekonomi lokal. Indonesia juga gencar menggalakkan gerakan ekonomi lokal dengan tujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan cara menciptakan nilai tambah, upaya menciptakan dan memeratakan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan dan memperbaiki distribusi pendapatan masyarakat, meningkatkan daya saing ekonomi daerah terhadap daerah lain, serta membangun kerja sama yang positif antardaerah.
Contoh pusat produksi lokal, yaitu sebagai berikut:
- Pusat produksi batik di Laweyan, Surakarta
- Pusat produksi gerabah di Kasongan, Yogyakarta
- Pusat pembudidayaan tanaman hias di Kopeng, Salatiga
- Pusat produksi tahu di Serasi, Semarang
2. Perkembangan Sarana dan Prasaran
Sarana dan prasarana mendorong terjadinya interaksi keruangan. Fasilitas yang memadai dapat memperlancar interaksi dan mengakomodasi meningkatnya mobilitas penduduk. Contohnya, kemudahan mengakses transportasi memudahkan perpindahan barang dan masyarakat antardaerah.
3. Perubahan Penggunaan Lahan

Interaksi keruangan menuntut alih fungsi lahan sebagai tempat-tempat pusat perdagangan, infrastruktur transportasi, infrastruktur jaringan komunikasi, dan tempat hunian penduduk.
4. Perubahan Orientasi Pekerjaan

Berkembangnya kegiatan jasa menyebabkan masyarakat mulai meninggalkan kegiatan agraris. Masyarakat beranggapan bahwa pekerjaan di sektor jasa lebih modern daripada di sektor agraris.
5. Perubahan Sosial

Perubahan tatanan sosial akibat interaksi keruangan merupakan bentuk upaya dalam memudahkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akulturasi budaya dan saling menghormati satu sama lain terjalin dalam interaksi keruangan. Dampak perubahan tatanan sosial, antara lain sebagai berikut.
- Terjalinnya forum kerja sama antarwilayah, baik pada tingkat nasional, regional, maupun multilateral.
- Akulturasi budaya, baik dalam tatanan hidup, bermasyarakat, hingga ranah religi akan saling memengaruhi interaksi antar ruang.