Pembahasan Yuk, Asah Literasimu 1 Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Dalam ekologi, vegetasi adalah keseluruhan komunitas tumbuhan yang ada di suatu daerah tertentu. Vegetasi memiliki hubungan yang erat dengan iklim sehingga tiap daerah akan memiliki karakteristiknya sendiri. Seorang ahli botani Jerman, yaitu Friedrich Franz Wilhelm Junghuhn membagi vegetasi berdasarkan zona iklim, yaitu sebagai berikut.

  1. Zona iklim panas, yaitu daerah dengan ketinggian 0-600 meter dengan suhu rata-rata tahunan lebih dari 22°C. Jenis tanaman yang mendominasi adalah padi, tebu, karet, dan kelapa.
  2. Zona iklim sedang, yaitu daerah dengan ketinggian 600-1.500 meter dengan suhu rata-rata tahunan 22-17,1°C. Jenis tanaman yang mendominasi adalah tembakau, kopi, cokelat, dan padi.
  3. Zona iklim sejuk, yaitu daerah dengan ketinggian 1.500-2.500 meter, suhu rata-rata tahunan 17,1-11,1°C. Jenis tanaman yang mendominasi adalah tanaman industri, sayuran, kopi, tek, dan kina.
  4. Zona iklim dingin, yaitu daerah dengan ketinggian 2.500-4.000 meter, suhu rata-rata tahunan kurang dari 11,1°C. Tanaman yang tumbuh hanya lumut dan tidak ada tanaman budi daya.

Soal No. 1

Malang merupakan kota penghasil apel dan terletak pada ketinggian 440-667 mdpl. Menurut Friedrich Franz Wilhelm Junghuhn, tanaman selain apel yang memungkinkan ditanami pada daerah tersebut adalah ….

A. Holtikultura

B. Palawija

C. Pinus

D. Kopi

E. Kaktus

Jawaban: D

Pembahasan:

Berdasarkan pembagian zona iklim Friedrich Franz Wilhelm Junghuhn, kota Malang yang terletak pada ketinggian 440 – 667 meter masuk diantara zona iklim panas dan zona iklim sedang. Jenis tanaman yang mendominasi zona iklim panas yaitu padi, tebu, karet, dan kelapa. Sedangkan pada zona iklim sedang yaitu tembakau, kopi, cokelat, dan padi. Jadi, tanaman selain apel yang mungkin dapat ditanami yaitu kopi.

Soal No. 2

Berikut unsur abiotik yang memengaruhi kelangsungan hidup vegetasi pada daerah pegunungan. Berilah tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang benar. (Pilihan jawaban benar lebih dari satu)

  • Suhu
  • Kelembapan udara
  • Cahaya matahari
  • Bebatuan
  • Ketinggian

Jawaban:

Unsur abiotik yang memengaruhi kelangsungan hidup vegetasi pada daerah pegunungan:

Suhu

√ Kelembapan udara

√ Cahaya matahari

Χ Bebatuan

Χ Ketinggian

Pembahasan:

Vegetasi memiliki hubungan yang erat dengan iklim sehingga tiap daerah akan memiliki karakteristiknya sendiri. Iklim pada tiap tempat dipengaruhi oleh letak geografis, lereng, dan ketinggian. Perbedaan ketinggian di tiap tempat berpengaruh terhadap suhu, kelembapan udara, dan cahaya matahari yang berdampak pada pertumbuhan tanaman. Semakin tinggi suatu tempat (dataran tinggi) maka intensitas cahaya matahari yang diterima semakin berkurang. Begitu juga dengan suhu dan kelembapan, semakin tinggi suatu tempat maka suhunya semakin rendah (dingin) dan lembab. Jadi, suhu, kelembapan udara, dan cahaya matahari menjadi faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup vegetasi daerah dataran tinggi dan dapat digunakan untuk menentukan jenis tumbuhan apa yang dapat hidup di daerah dengan kondisi lingkungan tersebut.

Soal No. 3

Pak Sahastra tinggal di daerah Dataran Tinggi Dieng. Ia sangat sukses dengan usaha pertanian sayurnya. Pak Tantra yang merupakan adik Pak Sahastra, tinggal di Jakarta dan ingin mengikuti jejak usaha kakaknya dengan bertani. Oleh karena lahan pertanian yang tidak tersedia. Pak Tantra menanam sayurannya dengan teknik hidroponik. Ternyata, ia juga sangat sukses bercocok tanam menggunakan tanaman yang sama dengan kakaknya karena selain nutrisi tanaman sayuran terpenuhi, ia juga memanipulasi keadaan tempat bertanamnya sehingga menyerupai. Analisislah manipulasi keadaan apa saja yang harus dilakukan Pak Tantra agar tanaman sayurannya dapat tumbuh dengan subur.

Jawaban:

Memanipulasi faktor lingkungan seperti suhu, cahaya matahari, dan kelembapan.

Pembahasan:

Tanaman sayuran umumnya dapat ditanam pada zona iklim sejuk yaitu di daerah dataran tinggi (terletak sekitar 1.500 – 2.500 meter) dengan suhu rata-rata tahunan 17,1 – 11,1oC. agar sayuran yang hidup di dataran tinggi dapat hidup di dataran rendah dengan teknik penanaman berupa hidroponik maka perlu dimanipulasi suhu ruangannya sesuai kondisi asli habitat sayuran tersebut yaitu suhu sejuk/dingin, intensitas cahaya rendah dan lembab.