Kontak Sosial Menurut Para Ahli

Kontak sosial dapat dijelaskan dari berbagai perspektif oleh para ahli dalam bidang sosiologi, psikologi, dan antropologi. Berikut adalah beberapa pandangan para ahli tentang kontak sosial:

1. Emile Durkheim (Sosiologi)

Emile Durkheim
Emile Durkheim Image via miro.medium.com

Emile Durkheim, seorang tokoh sosiologi, mengembangkan konsep solidaritas sosial. Menurutnya, kontak sosial adalah faktor yang memperkuat integrasi sosial dalam masyarakat. Durkheim membedakan antara solidaritas mekanis (terjadi karena kesamaan) dan solidaritas organik (terjadi karena saling ketergantungan dalam masyarakat yang kompleks).

2. George Herbert Mead (Sosiologi/Psikologi Sosial)

George Herbert Mead
George Herbert Mead Image via assets-a1.kompasiana.com

Mead menyumbangkan konsep “self” dalam analisis kontak sosial. Menurutnya, interaksi sosial membentuk persepsi diri (self) seseorang. Kontak sosial melibatkan proses pertukaran simbolik dan persepsi terhadap diri sendiri melalui interaksi dengan orang lain.

3. Erving Goffman (Sosiologi)

Erving Goffman
Erving Goffman Image via thoughtco.com

Goffman memperkenalkan konsep dramaturgi sosial. Ia menggambarkan interaksi sosial sebagai pertunjukan di atas panggung, di mana setiap individu bermain peran untuk menciptakan citra sosial yang diinginkan. Kontak sosial dalam perspektif ini melibatkan peran, impresi, dan dramatisasi.

4. Bronislaw Malinowski (Antropologi)

Bronislaw Malinowski
Bronislaw Malinowski Image via upload.wikimedia.org

Malinowski menyoroti peran kontak sosial dalam memenuhi kebutuhan manusia, terutama kebutuhan instrumental dan kebutuhan afektif. Menurutnya, interaksi sosial berfungsi sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan praktis dan emosional individu dalam masyarakat.

5. Charles Horton Cooley (Sosiologi/Psikologi Sosial)

Charles Horton Cooley
Charles Horton Cooley Image via cdn.britannica.com

Cooley memperkenalkan konsep “cermin diri” (looking glass self). Menurutnya, kontak sosial mempengaruhi bagaimana individu melihat diri mereka sendiri melalui persepsi orang lain terhadap mereka.

6. Herbert Blumer (Sosiologi)

Herbert Blumer
Herbert Blumer Image via seratsosial.files.wordpress.com

Blumer mengembangkan teori interaksionisme simbolik, yang menekankan bahwa makna dibangun melalui interaksi sosial. Ia menyatakan bahwa manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan kepada situasi, dan makna ini berkembang melalui proses interaksi sosial.

Pandangan ini menunjukkan bahwa kontak sosial tidak hanya melibatkan hubungan fisik, tetapi juga melibatkan pertukaran simbolik, peran sosial, dan pembentukan identitas diri. Pendekatan ini dapat membantu kita memahami kompleksitas interaksi manusia dalam berbagai konteks sosial.