Gerak Bumi mengelilingi Matahari disebut sebagai revolusi atau orbit. Bumi bergerak dalam bentuk elips atau lintasan berbentuk lonjong. Orbit Bumi sekitar Matahari membutuhkan waktu sekitar 365,25 hari untuk diselesaikan, dan ini dikenal sebagai satu tahun sideris.
Beberapa poin penting terkait dengan gerak Bumi mengelilingi Matahari adalah:
1. Elips Orbit
Orbit Bumi bukanlah lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips dengan Matahari berada di salah satu fokusnya. Hal ini berarti, jarak Bumi ke Matahari tidak konstan sepanjang tahun.
2. Kecepatan Variabel
Selama perjalanan orbit, kecepatan Bumi tidak konstan. Bumi lebih cepat saat berada di titik terdekat Matahari (perihelion) dan lebih lambat saat berada di titik terjauh (aphelion) karena hukum kekekalan momentum sudut.
3. Bidang Ekliptika
Bidang orbit Bumi disebut bidang ekliptika. Garis ini membentang di langit sebagai proyeksi dari orbit Bumi di ruang angkasa.
4. Miringnya Rotasi Bumi
Sementara Bumi mengorbit Matahari, sumbu rotasinya cenderung miring terhadap bidang ekliptika sekitar 23,5 derajat. Ini menyebabkan perubahan musim di Bumi karena adanya perbedaan dalam intensitas sinar matahari yang mencapai berbagai belahan Bumi sepanjang tahun.
5. Musim
Musim dihasilkan oleh perubahan posisi Bumi dalam orbitnya. Saat Bumi berada di titik tertentu dalam orbitnya, belahan tertentu menerima lebih banyak sinar matahari, menciptakan musim panas, sedangkan di belahan lainnya, Bumi menerima sinar matahari dengan intensitas yang lebih rendah, menciptakan musim dingin.
6. Rotasi dan Revolusi Sinkron
Meskipun Bumi berotasi pada sumbunya sendiri, periode rotasinya sekitar 24 jam (sehingga menciptakan hari dan malam), revolusi mengelilingi Matahari membutuhkan waktu lebih lama (sekitar 365,25 hari).
Penting untuk dicatat bahwa revolusi Bumi mengelilingi Matahari adalah dasar dari konsep waktu tahunan dan musim. Konfigurasi orbit Bumi dan sifat gerakannya memberikan kerangka referensi untuk kalender dan pemahaman fenomena alam seperti musim.