Dalam sebuah ekosistem, aliran materi mengacu pada pergerakan dan sirkulasi bahan organik dan anorganik antara komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik (faktor non-hidup) dalam ekosistem tersebut. Aliran materi adalah aspek penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan berperan dalam menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh makhluk hidup dalam ekosistem.
Aliran materi dalam ekosistem umumnya terjadi melalui tiga tahap utama:
1. Produksi (Produksi Primer)

Tahap ini melibatkan proses fotosintesis oleh tumbuhan dan alga. Tumbuhan dan alga mengubah energi matahari menjadi bahan organik seperti glukosa dengan menggunakan karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Glukosa yang dihasilkan digunakan oleh tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka sendiri, dan sebagian disimpan sebagai energi dalam bentuk biomassa tumbuhan. Proses ini menciptakan basis makanan untuk seluruh rantai makanan di ekosistem.
2. Konsumsi

Setelah produksi primer terjadi, energi dan bahan organik yang dihasilkan oleh tumbuhan dan alga akan ditransfer ke konsumen herbivora, seperti hewan pemakan tumbuhan. Konsumen herbivora ini kemudian menjadi sumber energi dan nutrisi bagi konsumen karnivora (pemakan daging) yang tingkatannya lebih tinggi dalam rantai makanan. Aliran materi ini membantu mengontrol populasi organisme dalam ekosistem dan mempengaruhi struktur dan keanekaragaman komunitas.
3. Dekomposisi
Tahap ini melibatkan dekomposer, seperti bakteri dan jamur. Mereka menguraikan bahan-bahan organik yang mati, termasuk sisa-sisa tumbuhan dan hewan, menjadi senyawa anorganik sederhana seperti karbon dioksida, air, dan nutrisi mineral. Proses dekomposisi ini mengembalikan bahan-bahan tersebut ke lingkungan dan dapat digunakan kembali oleh tumbuhan sebagai sumber nutrisi untuk memulai siklus produksi primer kembali.
Aliran materi ini membentuk apa yang disebut sebagai rantai makanan dan jaring-jaring makanan dalam ekosistem. Rantai makanan menunjukkan aliran energi dan nutrisi dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik lain, sedangkan jaring-jaring makanan menunjukkan banyak interaksi makan-memakan antara berbagai organisme dalam ekosistem.
Aliran materi dalam ekosistem mengikuti pola daur biogeokimia, yang menggambarkan pergerakan siklus unsur-unsur kimia utama seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan lainnya melalui lingkungan biotik dan abiotik. Proses aliran materi ini mendukung keberlanjutan ekosistem dan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologis di alam.
Penting untuk dicatat bahwa aliran materi dalam ekosistem tidak bersifat linier atau satu arah, tetapi lebih sebagai siklus yang berkelanjutan. Bahan-bahan organik dan anorganik terus berputar dalam ekosistem, mendukung keberlanjutan kehidupan di berbagai tingkatan trofik. Ketika ekosistem berfungsi dengan baik dan tidak terganggu, aliran materi berjalan dengan efisien, menjaga keseimbangan alam, dan mendukung keanekaragaman hayati.