Zat adalah materi atau substansi yang memiliki massa dan dapat dikenali berdasarkan sifat-sifatnya. Zat dapat berupa unsur kimia tunggal atau senyawa kimia yang terdiri dari dua atau lebih unsur yang terikat bersama. Zat memiliki sifat-sifat yang dapat digunakan untuk mengidentifikasinya, seperti massa, warna, bau, titik didih, titik lebur, dan sifat kimia seperti reaktivitas dengan zat-zat lain.
Perubahan zat merujuk kepada transformasi atau perubahan dalam sifat-sifat zat tersebut. Dalam kimia, perubahan zat dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama: perubahan fisik dan perubahan kimia.
1. Perubahan Fisik
Perubahan fisik adalah perubahan dalam sifat-sifat fisik zat tanpa mengubah komposisi kimianya. Contohnya termasuk perubahan fase (seperti dari padat ke cair atau dari cair ke gas), pemadatan, pelebaran, perubahan bentuk, dan perubahan warna. Meskipun sifat fisik zat berubah selama perubahan fisik, komposisi kimianya tetap tidak berubah.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia, juga dikenal sebagai reaksi kimia, melibatkan perubahan dalam struktur dan komposisi kimia zat. Selama perubahan kimia, zat asal akan mengalami reaksi dengan zat-zat lain dan membentuk zat-zat baru dengan sifat yang berbeda. Contoh-contoh perubahan kimia meliputi pembakaran, fermentasi, reaksi asam-basa, dan reaksi pembentukan senyawa kimia baru.
Perubahan zat sangat penting dalam kimia karena memungkinkan kita untuk memahami bagaimana zat-zat berinteraksi satu sama lain, membentuk senyawa baru, dan menghasilkan energi atau produk yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi. Memahami perubahan zat juga merupakan dasar dari pemahaman kimia dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti dalam industri kimia, farmasi, dan ilmu lingkungan.