Choke point merupakan suatu kondisi geopolitik yang sangat vital dimana 10 choke point di dunia, 4 diantaranya terletak di Indonesia. 4 Choke point di Indonesia yaitu selat malaka, selat sunda, selat lombok, serta selat ombai-wetar.
1. Selat Malaka
Secara geografis Selat Malaka berada di bawah kedaulatan tiga negara Asia yaitu, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Selat Malaka membentang sepanjang 805 km dengan lebar 65 km di sisi selatan dan melebar di sisi utara sekitar 250 km.
Selat Malaka juga terhubung dengan selat Singapura yang memiliki panjang 60 mil. Menurut The International Hydrographic Organization, Selat Malaka di sebelah barat berbatasan dengan bagian utara Pulau Sumatera dan Lem Voalan yang merupakan bagian selatan dari Goh Phuket di Thailand. Bagian timur berbatasan dengan Tanjung Piai di Malaysia dan Karimun, Indonesia. Bagian utara berbatasan dengan pantai Semenanjung Malaysia. Selanjutnya bagian selatan berbatasan dengan Tanjung Kedabu dan Karimun, Indonesia.
Selat Malaka merupakan pintu gerbang utama yang strategis serta terpendek di kawasan Asia Pasifik yang menghubungkan negara-negara Timur Tengah, Afrika maupun Eropa melalui Samudera Hindia dan Samudera Atlantik ke negara-negara Timur Jauh melalui Laut Cina Selatan dan Samudera Pasifik. Oleh karena itu Selat Malaka dapat dikatakan sebagai salah satu selat Internasional.
Selain dianggap sebagai selat Internasional, Selat Malaka juga dianggap sebagai jantung perdagangan global. Hal ini dibuktikan dengan 60.000 sampai 94.000 kapal melalui Selat Malaka setiap tahunnya. Kapal-kapal tersebut diantaranya membawa 25% barang dagang dunia, 2/3 dari Liquefied Natural Gas (LNG) dunia, 14% kebutuhan sehari-hari dunia serta 11 juta barel minyak perhari.
2. Selat Sunda
Selat Sunda merupakan selat yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera di Indonesia, serta menghubungkan Laut Jawa dengan Samudera Hindia. Pada titik tersempit, lebar selat Sunda hanya sekitar 30 km. Beberapa pulau kecil terletak di selat ini, diantaranya pulau vulkanik Krakatau.
Lalu lintas kapal yang beraktifitas di Selat Sunda kurang lebih 145 kapal perhari dan kurang lebih 53.068 pergerakan kapal pertahun. Hal ini dapat berakibat pada resiko kecelakaan kapal yang cukup tinggi.
Selat Sunda termasuk ke dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, yang menghubungkan laut China Selatan dengan Samudera Hindia dengan melalui selat Karimata. ALKI sendiri dimaksudkan agar pelayaran kapal internasional dapat diselenggarakan secara berkelanjutan dan secapat mungkin dan juga tidak terhalang dengan daerah territorial Indonesia yang berupa kepulauan.
Dengan adanya ALKI I tersebut membuat jalur pelayaran di daerah ini selat Sunda sangat padat, ditambah lagi dengan adanya pelayaran yang berasal dari pelabuhan Merak menuju ke pelabuhan Bakauheni dan sebaliknya juga membuat alur pelayaran di sekitar Selat Sunda ini menjadi sangat pandat.
3. Selat Lombok
Selat Lombok merupakan sebuah selat yang menghubungkan Laut Jawa dengan Samudra Hindia. Selat Lombok terletak di antara pulau Bali dan Lombok di Indonsia. Titik tersempit terletak di pembukaan pada bagian selatan, dengan lebar hanya 18 km, namun pada pembukaan utara sepanjang 40 km. Total panjangnya ialah sekitar 60 km.
Selat Lombok terkenal sebagai salah satu lintasan throughflow Indonesia di mana terjadi pertukaran air antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Selat Lombok juga termasuk dalam ALKI II sehingga lalu lintas pelayarannya cukup ramai. Dalam sehari, minimal 100 kapal dari berbagai negara melintas di perairan Selat Lombok.
4. Selat Ombai-Wetar
Selat Ombai terletak di sebelah utara Oecusse yang memisahkan Oecusse di sebelah Barat Timor Leste dengan Pulau Alor dan Pantar ang merupakan bagian dari Propinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, serta menghubungkan Laut Banda di belahan utara ke laut Sawu ke arah barat daya.
Selat Wetar adalah selat yang memisahkan bagian timur dari pulau Timor dengan pulau Wetar. Selat ini berada di antara Indonesia (utaranya) dan Timor Leste (selatannya). Di baratnya ada Pulau Atauro sementara di timurnya adalah bagian selatan dari Laut Banda dan bagian paling selatan dari kepulauan Maluku.