Kebutuhan dan Kelangkaan Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial

Kebutuhan dan kelangkaan, perilaku ekonomi dan kesejahteraan sosial adalah bagian dari ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana usaha manusia menggunakan sumber daya yang terbatas untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta mencapai kemakmuran atau kesejahteraan sosial.

1. Kebutuhan

Kebutuhan yaitu suatu keperluan manusia terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacam-macam dalam jumlah yang tidak terbatas.

Kebutuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi kebutuhan dari dalam diri individu, atau tujuannya ada di dalam kegiatan itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi kebutuhan individu dari luar, atau tujuan suatu kegiatan berada di luar kegiatannya itu sendiri.

Tingkatan kebutuhan menurut Teori Kebutuhan Maslow diuraikan sebagai berikut.

a. Kebutuhan Fisiologis atau Dasar

Pada tingkat paling bawah, terdapat kubutuhan yang bersifat fisiologis yang ditandai dengan kekurangan sesuatu dalam tubuh orang yang bersangkutan. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar yang jika tidak dipenuhi bisa mengganggu bahkan mengancam kelangsungan hidup manusia. Kebutuhan fisiologis terdiri dari kebutuhan akan oksigen, air, makanan, pakaian, tempat tinggal.

b. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan

Segera setelah kebutuhan dasar terpuaskan, munculah apa yang digambarkan Maslow sebagai kebutuhan akan rasa aman atau  keselamatan. Kebutuhan ini menampilkan diri dalam kategori kebutuhan akan kemantapan, perlindungan, kebebasan dari rasa takut, cemas, dan kekalutan.

Kebutuhan kemanan jika terlalu lama dan terlalu banyak tidak terpenuhi akan mempengaruhi pandangan seseorang tentang dunianya dan pada gilirannya perilakunya akan cenderung kearah negatif. Kebutuhan inilah yang mendorong adanya peraturan undang-undang, pengembangan kepercayaan, sistem, asuransi, kebijakan pensiun, dan lain sebagainya.

c. Kebutuhan Akan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang

Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman relatif terpenuhi, maka timbul kebutuhan untuk dicintai dan memiliki. Setiap orang ingin mempunyai hubungan yang hangat dan akrab, bahkan mesra dengan orang lain. Ia ingin mencintai dan dicintai.

Setiap orang ingin setia kawan dan butuh kesetiakawanan. Setiap orang ingin mempunyai kelompoknya sendiri, ingin punya akar dalam masyarakat. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.

d. Kebutuhan Harga Diri 

Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga diri bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan bak harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain.

Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan ini tidak terpenui maka orang akan frustasi, merasa rendah, lamah, tak berdaya dan tidak berharga.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Ketika semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan”.

Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, dan kurang sesuatu, singkatnya gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah atau tenang. Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.

2. Kelangkaan

Proses Penambangan Minyak Bumi
Proses Penambangan Minyak Bumi Image via arcpublishing.com

Kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.

Faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barang yang mereka butuhkan atau inginkan.

Kelangkaan menurut ilmu ekonomi mengandung dua pengertian, yaitu:

  1. Langka karena jumlahnya tidak mencukupi dibandingkan dengan jumlah kebutuhan
  2. Langka karena untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan yang besar.

Penyebab pokok timbunya kelangkaan adalah sebagai berikut.

  1. Persediaan sumber daya alam terbatas
  2. Kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya alam terbatas.
  3. Sebagian besar manusia memiliki sifat serakah dan akibatnya persediaan sumber daya alam cepat berkurang dan rusak.
  4. Kebutuhan manusia terus meningkat, sementara sumber daya alam yang baru belum ditemukan.

Beberapa faktor yang menyebabkan sumber daya menjadi langka atau terbatas antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Pertumbuhan penduduk yang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan produksi barang dan jasa yang menyebabkan kesenjangan antara kebutuhan dibandingkan persediaan barang dan jasa. Thomas Robert Malthus mengamati baha manusia berkembang jauh lebih cepat dibandingkan produksi hasil-hasil pertanian.
  2. Perbedaan letak geografis yang menyebabkan kelangkaan sumber daya alam dan untuk mendapatkan sumber daya yang tidak terdapat di daerahnya diperlukan pengorbanan yang lebih besar. Misalnya, di daerah pegunungan berkapur yang pada musim kemarau kekurangan air.
  3. Kemampuan faktor produksi dalam proses pembuatan barang dan jasa mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Misalnya, tenaga kerja manusia juga membutuhkan masa istirahat, sakit, ataupun cuti. Selain itu, mesin-mesin produksi bekerja dengan kapasitas tertentu.
  4. Bencana alam yang menyebabkan rusaknya sumber daya yang ada, baik korban jiwa maupun rusaknya berbagai sumber daya ekonomi seperti bangunan usaha dan mesin-mesin produksi. Untuk membangun atau mengadakan kembali sumber daya yang rusak akibat bencana alam, dibutuhkan waktu yang cukup lama dan uang yang tidak sedikit.
  5. Perkembangan teknologi di berbagai negera tidak sama. Di negara maju, perkembangan teknologi berlangsung cukup cepat. Sedangkan di negara berkembang, perkembangan kebutuhan akan barang dan jasa lebih cepat daripada perkembangan teknologinya. Hal ini karena ada kecenderungan untuk meniru gaya hidup di negara maju.

3. Perilaku Ekonomi

Prinsip Ekonomi Suatu Perusahaan
Prinsip Ekonomi Suatu Perusahaan Image via images.ctfassets.net

Perilaku ekonomi mencerminkan kondisi lingkungan sosial, budaya, psikologi, dan spiritual masyarakat. Setiap individu memiliki kebutuhan masing-masing. Dalam sebuah keluarga menerapkan perilaku ekonomi pada anak-anak sejak dini agar kelak mampu menjalankan kehidupan ekonomi di masa datang.

Seorang ibu dalam sebuah keluarga melakukan perilaku ekonomi dengan mengatur penghasilan keluarganya. Ketika mendapatkan uang bulanan, ibu pasti akan membagi berbagai kebutuhan keluarga untuk satu bulan ke depan dengan melakukan pengaturan belanja makanan yang dikonsumsi oleh keluarga secara rutin.

Perilaku ekonomi juga terjadi pada lingkup yang lebih luas misalnya saja pada sebuah perusahaan ingin mendapatkan keuntungan dengan membeli peralatan baru untuk meningkatkan hasil produksinya. Perilaku ekonomi dalam perusahaan itu juga terjadi ketika perusahaan tersebut mempekerjakan karyawan dan memberikan upah setiap bulannya.

Perilaku ekonomi yang lebih luas dapat terjadi ketika pemerintah menyediakan beras murah untuk rakyat pra-sejahtera supaya harga beras menjadi murah yang dapat terjangkau oleh masyarakat kecil. Pemerintah tidak hanya melakukan perilaku ekonomi dalam kehidupan sehari-hari untuk pangan tetapi juga faktor lain dalam rangka menunjang kebutuhan masyarakat lainnya seperti membangun pengairan sawah melalui bendungan yang dibuat pemerintah.

Proses pembangunan bendungan merupakan perilaku ekonomi yang dilakukan pemerintah untuk membantu masyarakat agar lebih mudah dalam mengatur kebutuhan pangannya.

Perilaku ekonomi antar negara berupa kerjasama internasional dilakukan juga sebagai cara negara memperbaiki perekonomian untuk kepentingan rakyatnya. Kerjasama ekonomi membuat beberapa negara bergotong-royong untuk membantu perekonomian satu sama lain. Kerjasama internasional ini membantu negara dari kemiskinan, meningkatkan pembangunan, melengkapi sarana dan prasarana pendidikan dan meningkatkan kesadaran berpolitik, dan lain sebagainya. Contoh dari kerjasama seperti ini antara lain adalah kerjasama bilateral dan multilateral.

4. Kesejahteraan Sosial

Bergelimang Harta
Bergelimang Harta Image via gulfnews.com

Ekonomi mempersoalkan usaha manusia untuk meningkatkan kemakmurannya, baik secara perseorangan maupun secara kelompok (keluarga, bangsa dan masyarakat). Sebagai suatu ilmu, ekonomi tentunya memiliki objek meterial dan objek formal.

Objek material ekonomi meliputi produksi, distribusi, pembagian kerja, pembangunan, sistem moneter dan keuangan, perdagangan dan dunia usaha. Sedangkan objek formal ekonomi meliputi kesejahteraan sosial di masa sekarang dan masa depan.

Pemenuhan kebutuhan hidup merupakan motif yang tidak bisa ditawar lagi. Pasti semua orang melakukan kegiatan ekonomi dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidupnya untuk memperoleh sebuah kesejahteraan dalam kelangsungan hidupnya.

Pada umumnya kebutuhan manusia ada beberapa macam, baik kebutuhan pokok, sekunder maupun tersier semuanya dipenuhi dengan perencanaan atau sistem yang dimiliki masing-masing individu.

Dalam ekonomi kita tidak pernah bisa lepas dari konsep kesejahteraan (welfare). Bahkan menurut asumsi kaum developmentaris menganggap bahwa tujuan akhir dari pembangunan ekonomi adalah menciptakan kesejahteraan. Salah satu kelebihan dari konsep kesejahteraan adalah karena memiliki prinsip serta mengalami evolusi konsep untuk terus memperbaiki pemahaman karena pada hakikatnya akan selalu ada konsep-konsep yang lebih baik. Ukuran kesejahteraan secara ekonomi bisa disamakan dengan terpenuhinya kebutuhan materiil (fisik).

Konsep kesejahteraan dalam arti pertumbuhan ekonomi yang tinggi mesti dibarengi dengan pelestarian lingkungan. Oleh karena itu, konsep kesejahteraan yang dikembangkan dewasa ini mesti dapat menciptakan masyarakat yang terjamin secara finansial, mapan secara sosial dan tetap menjaga kelestarian lingkungan untuk menjamin kelangsungan kebutuhan hidup generasi di masa yang akan datang.