Chokepoint adalah lokasi yang membatasi kapasitas sirkulasi dan tidak dapat dengan mudah dilewati, karena sangat mudah untuk diblokir. Chokepoint mempunyai fungsi sebagai jalur perdagangan. 10 Chokepoint di dunia, 4 diantaranya terletak di Indonesia yaitu Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, dan Selat Ombai-Wetar. Daftar chokepoint di dunia adalah sebagai berikut.
1. Selat Gibraltar
Secara geografis selat Gibraltar terletak di pintu masuk Laut Mediterania. Selat Gibraltar memiliki luas 68 km² dengan kedalaman sekitar 300 m. Selat Gibraltar menghubungkan Laut Mediterania dengan Samudera Atlantik dan benua Eropa dengan Afrika. Batas wilayah selat Gibraltar meliputi Sepanyol dan Gibraltar pada sisi utara, pada sisi selatan adalah Maroko dan Ceuta.
Choke point Selat Gibraltar memiiliki lokasi yang sangat strategis. Kapal-kapal yang berlanjut dari Atlantik ke Mediterania, atau sebaliknya harus melewati selat Gibraltar. Lebih dari seperempat dari transit lalu lintas maritim global melalui selat Gibraltar setiap tahun.
2. Selat Bosporus
Selat Bosporus adalah sebuah selat yang memisahkan Turki dengan Asia, menghubungkan Laut Marmara dengan Laut Hitam. Selat Bosporus memiliki panjang 30 km dengan lebar maksimum 3.700 m pada bagian utara, dan lebar minimum 750 m di bagian Anadoluhisari dan Rumelihisari.
Selat Bosporus memiliki kedalaman 36 m hingga 124 m. Tepian selat ini berpenduduk padat, salah satu kotanya adalah Istanbul.
Selat Bosporus menjadi salah satu choke point yang tersibuk di dunia. Setidaknya, setiap tahun selat ini dilewati oleh 48.000 kapal.
3. Terusan Suez
Terusan suez adalah salah satu choke point yang paling terkenal. Terusan Suez menghubungkan laut mediterania dengan samudra Hindia melalui laut Merah. Hal ini menjadikan terusan Suez menjadi jalur pengiriman yang cepat antara benua Eropa dan benua Asia.
Terusan suez menjadi salah satu jalur pelayaran yang sering digunakan di dunia karena lokasinya yang strategis dan mempermudah dalam melakukan transportasi air dari Eropa ke Asia tanpa mengelilingi Afrika.
Terus Suez terdiri dari dua bagian, utara dan selatan Danau Great Bitter, menghubungkan Laut Tengah ke Teluk Suez dengan panjang 163 km.
Pihak berwenang mengatakan 20.649 kapal melewati Terusan Suez pada tahun 2021, meningkat 10 persen dibandingkan dengan 18.830 kapal pada tahun 2020. Pendapatan tahunan mencapai 6,3 miliar dolar AS pada 2021, tertinggi dalam sejarahnya.
4. Selat Hormuz
Selat Hormuz adalah selat yang memisahkan Iran dengan Uni Emirat Arab. Selat Hormuz terletak diantara Teluk Oman dan Teluk Persia. Selat Hormuz memiliki titik tersempit sepanjang 54 km.
Selat Hormu adalah satu-satunya jalur laut untuk mengirim kargo keluar Teluk Persia. Karenanya, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi membangun lebih banyak pipa minyak untuk mengalihkan masalah jalur laut.
Sekitar seperenam pasokan minyak dunia dikirim lewat Selat Hormuz dengan menggunakan 15 kapal tanker dengan membawa 16,5 hingga 17,2 juta barel minyak bumi per hari.
5. Selat Bab Al-Mandab
Selat Bab Al-Mandab adalah Selat yang memisahkan benua Asia (Yaman di semenanjung Arab) dengan Afrika (Jibuti, sebelah utara Somalia) dan menghubungkan Laut Merah dengan Samudra Hindia (teluk Aden).
Selat Bab Al-Mandab memiliki kedalaman hingga 186 dengan panjang 50 km dan lebar 26 km. Selat ini menjadi perantara strategis antara Samudra Hindia dan Laut Mediterania melalui Laut Merah dan Terusan Suez. Selat ini sering sekali dilewati kapal-kapal tanker pembawa minyak bumi.
6. Terusan Panama
Terusan Panama adalah terusan yang memotong tanah genting di Panama sepanjang 82 km, memotong Amerika Uttara dan Amerika Selatan serta menghubungkan Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik.
Di Terusan Panama terdapat 3 Lock, yaitu Gatun Locks, Pedro Miguel Locks dan Miraflores Locks. Kapal yang datang dari arah Samudera Atlantik akan melewati Gatun Locks dan kapal diangkat 26 meter ke permukaan danau Gatun.
Kapal kemudian melintasi danau Gatun sepanjang 37 km dan Gaillard Cut (Culebra) sepanjang 13 km hingga tiba di Pedro Miguel Locks. Sesampai di Pedro Miguel Locks, level air akan menurun sekitar 9 m. Kapal kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Danau Miraflores di mana Locks terakhir yaitu Miraflores Locks berada. Di sini kapal akan diturunkan hingga sejajar dengan tinggi permukaan dan kemudian akan kembali berlayar bebas ke laut lepas (Samudera Pasifik).
Total jarak tempuh dari Gatun Locks ke Miraflorest mencapai 80 km. Setiap memasuki Locks, kapal akan ditarik oleh semacam kereta dari sisi-sisi kanal untuk menjaga posisinya.
7. Selat Malaka
Secara geografis, Selat Malaka terletak di kawasan Asia Tenggara dan menghubungkan Samudera Hindia dengan Samudera Pasifik memiliki lebar 65 km atau 40 mil di sisi selatan dan semakin ke utara semakin melebar sekitar 250 km atau 155 mil dengan panjangna sekitar 805 km atau 500 mil.
Selat Malaka berbatasan langsung dengan tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura. Indonesia yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka melalui Aceh, Sumatera Utara, Riau, jambi dan Kepulauan Riau. Sedangkan, Selat Malaka juga berhadapan langsung dengan daerah di Malaysia di Kedah, Perlis, Melaka, Johor, Selangor, Negeri Sembilan, dan Perak. Kemudian berbatasan langsung dengan Selat Singapura.
Posisi yang sangat strategis dari Selat Malaka, memiliki pengaruh yang besar dalam bidang perdagangan, perekonomian dan politik bagi Indonesia, Malaysia dan Singapura. Apalagi berhubungan dengan peran dari Selat Malaka sebagai SLOC (Sea Lines of Communication) dan juga dipandang sebagai jalur strategis proyeksi Armada Laut negara-negara maritim besar dalam rangka forward and glogbal engagement ke seluruh dunia.
Selat Malaka dijadikan sebagai jalur pelayaran internasional yang dilewati oleh kapal-kapal penumpang hingga kapal pengangkut bahan bakar dan bahan industri dari berbagai negara. Selat Malaka menempati posisi kedua setelah Selat Hormuz untuk pengangkutan minyak dari Timur Tengah.
Secara keseluruhan jumlah kapal yang melewati Selat Malaka kurang lebih 80.000 kapal setiap tahunnya, dengan jumlah kapal tanker mencapai 20.000 dari berbagai jenis. Setiap tahun kapal-kapal yang melewati Selat Malaka membawa sepertiga komoditas perdagangan dunia dan separuhnya mengangkut minyak atau sumber energi.
8. Selat Sunda
Selat Sunda adalah sebuah selat yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera di Indonesia, serta menghubungkan Laut Jawa dengan Samudera Hindia. Selat Sunda terletak di bagian selatan Provinsi Lampung dan di bagian barat Provinsi Banten. Pada titik tersempit, lebar selat Sunda hanya sekitar 30 km.
Lalu lintas kapal yang beraktifitas di Selat Sunda kurang lebih 145 kapal perhari dan kurang lebih 53.068 pergerakan kapal pertahun. Hal ini dapat berakibat pada resiko kecelakaan kapal yang cukup tinggi.
9. Selat Lombok
Selat Lombok merupakan sebuah selat yang menghubungkan Laut Jawa dengan Samudra Hindia. Selat Lombok terletak di antara pulau Bali dan Lombok di Indonsia. Titik tersempit terletak di pembukaan pada bagian selatan, dengan lebar hanya 18 km, namun pada pembukaan utara sepanjang 40 km. Total panjangnya ialah sekitar 60 km.
Selat Lombok terkenal sebagai salah satu lintasan throughflow Indonesia di mana terjadi pertukaran air antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Selat Lombok juga termasuk dalam ALKI II sehingga lalu lintas pelayarannya cukup ramai. Dalam sehari, minimal 100 kapal dari berbagai negara melintas di perairan Selat Lombok.
10. Selat Ombai-Wetar
Selat Ombai terletak di sebelah utara Oecusse yang memisahkan Oecusse di sebelah Barat Timor Leste dengan Pulau Alor dan Pantar ang merupakan bagian dari Propinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, serta menghubungkan Laut Banda di belahan utara ke laut Sawu ke arah barat daya.
Selat Wetar adalah selat yang memisahkan bagian timur dari pulau Timor dengan pulau Wetar. Selat ini berada di antara Indonesia (utaranya) dan Timor Leste (selatannya). Di baratnya ada Pulau Atauro sementara di timurnya adalah bagian selatan dari Laut Banda dan bagian paling selatan dari kepulauan Maluku.