Kemiskinan Sebagai Masalah Sosial

Kemiskinan adalah situasi yang serba terbatas yang terjadi bukan atas kehendak orang yang bersangkutan. Suatu penduduk dikatakan miskin bila ditandai oleh rendahnya tingkat pendidikan, produktivitas kerja, pendapatan, kesehatan dan gizi serta kesejahteraan hidupnya, yang menunjukkan lingkaran ketidakberdayaan. Kemiskinan bisa disebabkan oleh terbatasnya sumber daya manusia yang ada, baik lewat jalur pendidikan formal maupun nonformal yang pada akhirnya menimbulkan konsekuensi terhadap rendahnya pendidikan informal.

1. Bentuk Kemiskinan

Kemiskinan Kultural
Kemiskinan Kultural Image via summitlife.org

Kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi 5 macam bentuk kemiskinan yaitu:

  1. Kemiskinan absolut, yaitu suatu kondisi seseorang yang sudah tidak sanggup memenuhi kebutuhan pokoknya untuk bertahan hidup.
  2. Kemiskinan relatif, yaitu suatu kondisi seseorang yang masih sanggup memenuhi kebutuhan pokoknya, tetapi tidak mampu membeli kebutuhan lainnya.
  3. Kemiskinan kultural, yaitu kemiskinan yang terjadi akibat sikap dan unsur budaya masyarakat yang tidak memiliki motivasi untuk hidup yang lebih baik. Kemiskinan kultural sulit untuk dihilangkan karena sudah berlangsung turun-temurun.
  4. Kemiskinan natural, yaitu kemiskinan yang terjadi sejak awal karena seorang individu memiliki keterbatasan fisik, sakit, atau akibat bencana alam.
  5. Kemiskinan struktural, yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh kebijakan ekonomi yang tidak adil, distribusi produksi yang tidak merata, dan korupsi yang hanya menguntungkan kelompok masyarakat tertentu.

2. Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan dapat disebabkan oleh dua faktor, di antaranya faktor pribadi dan ekonomi.

Penyebab kemiskinan karena faktor pribadi, antara lain sebagai berikut.

  1. Penyakit. Seseorang yang memiliki penyakit berat akan lebih rentan terkena kemiskinan karena penyakit tersebut membuat seseorang sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  2. Kecelakaan dapat membuat seseorang tidak mampu bekerja atau mengurangi kapasitas perannya sehingga pada kecelakaan serius, seluruh keluarga dapat menjadi miskin. Hal ini disebabkan kecelakaan membuat kepala keluarga tidak mampu bekerja dan memenuhi kebutuhan keluarganya.
  3. Buta huruf. Ketidakmampuan seseorang dalam membaca, membuat ia kehilangan akses terhadap pendidikan dan pekerjaan sehingga risiko mengalami kemiskinan semakin besar.
  4. Pemborosan merupakan gaya hidup yang dapat membuat seseorang menjadi miskin karena berapa pun penghasilan yang mereka dapat pada akhirnya akan tetap habis.

Penyebab kemiskinan karena faktor ekonomi, antara lain sebagai berikut.

  1. Bidang pertanian, misalnya kekurangan persediaan pupuk, peralatan dan mesin yang tidak memadai, tidak tersedianya peralatan pencegahan hama, serta eksploitasi petana oleh tuan tanah.
  2. Pengangguran adalah penyebab kemiskinan yang paling serius karena tidak adanya pendapatan yang diperoleh seorang individu untuk memenuhi kebutuhan.
  3. Penimbunan kekayaan yang tidak produktif, misalnya pembelian gadget secara berlebihan.

3. Masalah Kemiskinan

Masalah Kemiskinan di Burundi
Masalah Kemiskinan di Burundi Image via unocha.org

Masalah kemiskinan sebagai persoalan yang sangat asasi, tumbuh dan berkembang seusia umat manusia itu sendiri. Perlu diketahui bahwa masalah kemiskinan itu disebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar, meliputi pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dan agama.

Hal-hal yang menyebabkan tetap menjadi miskin karena faktor-faktor yang melekat pada individu. Faktor-faktor yang melekat individu seperti cepat merasa puas, sikap menerima segala seseuatu apa adanya tanpa usaha keras dan kurangnya etos kerja.

Faktor lain yang menyebabkan kemiskinan yaitu struktur masyarakat dan kondisi daerah, seperti golongan petana yang tidak punya tanah, hidupnya sebagai penggarap serta nelayan yang tergantung dari orang-orang kota yang menguasai bahan bakunya dan sekaligus pemasaran hasil usahanya.