Jenis-Jenis Interaksi Sosial dan Contohnya

Menurut Gillin dan Gillin ada dua macam jenis interaksi sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.

A. Interaksi Sosial Asosiatif

Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial ke arah yang positif dan dapat meningkatkan persatuan. Jenis-jenis interaksi sosial asosiatif antara lain sebagai berikut.

1. Kerja Sama
Kerjasama untuk Mencapai Tujuan Bersama
Kerjasama untuk Mencapai Tujuan Bersama Image via alhasanah.or.id

Kerja sama adalah suatu bentuk usaha bersama yang dilakukan untuk mencapai kepentingan atau tujuan bersama. Kerjasama terbentuk karena masyarakat menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama sehingga sepakat untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Bentuk-bentuk kerja sama, antara lain sebagai berikut.

  1. Gotong royong. Contohnya, masyarakat gotong royong dalam pembangunan rumah ibadah.
  2. Tawar-menawar. Contohnya proses transaksi antara pembeli dan penjual yang terjadi di pasar.
  3. Kooptasi, yaitu suatu proses penerimaan unsur baru dalam suatu organisasi yang dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik yang dapat merusak organisasi. Contohnya, pemberlakukan kebijakan untuk relokasi pedagang kaki lima ke tempat baru yang telah disediakan.
  4. Koalisi, yaitu perpaduan antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Contohnya, koalisi beberapa partai politik untuk mencalonkan seorang pemimpin dalam pemilu.
  5. Joint venture, yaitu kerja sama dalam mengerjakan suatu proyek tertentu. Contohnya, usaha pertambangan, jalan tol, perhotelan, dan lainnya.
2. Akomodasi
Dua Orang yang Mencapai Kata Sepakat
Dua Orang yang Mencapai Kata Sepakat Image via cdn1-production-images-kly.akamaized.net

Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok guna mengurangi, mencegah, atau mengatasi ketegangan dan kekacauan. Jenis-jenis akomodasi, antara lain sebagai berikut.

  1. Koersi yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan. Contohnya, ketika terjadi bentrok antarkelompok, polisi akan melakukan tindakan koersi, yaitu menembakan gas air mata.
  2. Kompromi yaitu suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya agar dicapai suatu penyelesaian terhadap suatu konflik yang ada. Contohnya, genjatan senjata yang dilakukan oleh negara-negara yang berperang.
  3. Arbritase yaitu upaya penyelesaian sengketa dengan menggunakan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang berkedudukanna lebih dari pihak-pihak yang bertikai. Contohnya, arbitrase yang dilakukan oleh polisi dalam penyelesaian masalah antara korban dan pelaku kecelakaan lalu lintas.
  4. Mediasi yaitu cara menyelesaikan konflik dengan jalan meminta bantuan pihak ketiga yang netral. Contohnya penyelesaian antarwarga yang berselisih oleh ketua RT.
  5. Konsiliasi yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak-pihak yang berselisih bagi tercapainya suatu persetujuan bersama. Contohnya, penyelesaian masalah antara karyawan dan perusahaan yang dilakukan oleh dinas ketenagakerjaan.
  6. Toleransi, yaitu suatu sikap menghargai perbedaan dalam masyarakat. Contohnya, umat agama lain yang menjad umat agama lain tetap aman ketika beribadah.
  7. Ajudikasi yaitu suatu bentuk penyelesaian konflik melalui pengadilan. Contohnya, sengketa anatara karyawan dan perusahaan yang diselesaikan melalui pengadilan.
  8. Stalemate yaitu suatu keadaan dimana pihak-pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang dan berhenti melakukan pertentangan pada suatu titik karena kedua belah pihak sudah tidak mungkin lagi maju atau mundur. Contohnyya, dua negara yang sudah berperang lama akhirnya berhenti tanpa ada kekalahan dari salah satu pihak karena memiliki kedudukan sama-sama kuat.
3. Asimilasi

Menurut Soejono Soekanto asimilasi adalah proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara perorangan atau kelompok yang meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap dan proses mental dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.

Secara singkat asimilasi dapat diartikan sebagai peleburan dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan. Contoh asimilasi adalah perkawinan campuran antara dua suku yang berbeda.

4. Akulturasi
Masjid Menara Kudus Hasil Akulturasi Kebudayaan
Masjid Menara Kudus Hasil Akulturasi Kebudayaan Image via daaruttauhiid.org

Akulturasi adalah proses sosial yang timbul karena penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing tanpa menghilangkan unsur-unsur budaya aslii. Dapat dikatakan juga akulturasi merupakan perpaduan dua kebudayaan dalam waktu yang cukup lama tanpa menghilangkan budaya aslinya. Contohnya, perpaduan musik melayu dengan spanyol yang menghasilkan musik keroncong, masjid kudus merupakan salah satu bentuk akulturasi budaya Islam, Jawa dan Hindu-Budha.

B. Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi sosial disosiatif adalah interaksi sosial yang menuju ke arah pertentangan. Bentuk interaksi sosial disosiatif adalah sebagai berikut.

1. Persaingan
Persaingan Bisnis Online
Persaingan Bisnis Online Image via blog.nicepay.co.id

Persaingan merupakan proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok dalam mencapai keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada suatu saat tertentu menjadi pusat perhatian umum, tanpa ancaman atau kekerasan. Contohnya persaingan dua atlet bulu tangkis untuk memenangkan pertangingan, persaingan antarpartai politik untuk memenangkan pemilu.

2. Kontraversi
Kontraversi
Kontraversi Image via id-static.z-dn.net

Kontraversi adalah proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, tetapi tidak menimbulkan konflik sosial. Bentuk kontraversi menurut Von Wiese dan Howard Becker, antara lain sebagai berikut.

  1. Rahasia. Contohnya, menyembunyikan rahasia sebagai strategi yang akan digunakan untuk menjatuhkan lawan.
  2. Taktis. Contohnya, provokasi serta menyebarkan propaganda untuk mengejutkan dan membingungkan pihak lawan.
  3. Sederhana. Contohnya, menyangkal perkataan seseorang di depan umum.
  4. Umum. Contohnya, penolakan, perlawanan, keengganan, dan pengacauan.
  5. Intensif. Contohnya, menyebarkan desas-desus, menghasut, dan mengecewakan pihak-pihak lain.

3. Konflik atau Pertentangan

Konflik dalam Rumah Tangga
Konflik dalam Rumah Tangga Image via akamaized.net

Konflik adalah suatu proses sosial dimana dua orang atau kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.

Penyebab munculnya konflik antara lain perbedaan pendapat, perselisihan paham, berbenturan kepentingan yang sama, perbedaan sistem nilai dan norma, serta perbedaan pandangan politik, baik dalam satu negara maupun antarnegara.

Pertentangan didasarkan pada perbedaan ciri-ciri fisik dan kepentingan kebudayaan antara lain pertentangan pribadi, rasial, kelas sosial, dan politik. Contoh konflik yaitu tawuran pelajar di kalangan remaja.

4. Pertikaian
Pertikaian Dua Manusia
Pertikaian Dua Manusia Image via dictio.id

Pertikaian adalah proses sosial yang terjadi apabila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujjuannya dengan jalan menentang pihak lain dengan cara ancaman atau kekerasan. Perselisihan yang terjadi bersifat terbuka.