Jenis-jenis inflasi dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahannya, sifat, dan penyebabnya.
1. Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya
Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dibedakan menjadi inflasi rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
a. Inflasi Rendah
Inflasi rendah yaitu inflasi yang tergolong mudah dikendalikan karena tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi perekonomian sebuah negara. Besar inflasi ringan adalah kurang dari 10% per tahun.
b. Inflasi Sedang
Inflasi sedang yaitu inflasi yang kenaikannya antara 10-30% per tahun. Pada kondisi inflasi ini, sudah ada pihak-pihak yang merasa terganggu akibat adanya inflasi. Contohnya adalah karyawan yang memiliki gaji tetap.
c. Inflasi Tinggi
Inflasi tinggi yaitu inflasi yang kenaikannya antara 30-100% per tahun. Kondisi ini mengakibatkan kekacauan perekonomian suatu negara. Selain itu, dalam kondisi ini, masyarakat tidak akan menabung di bank karena bunga yang didapatkan rendah.
Oleh karena itu, masyrakat umumnya memilih untuk menyimpan barang untuk persediaan. Inflasi ini pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1998 yang kenaikannya mencapai angka 77,63% karena krisis moneter.
d. Inflasi Sangat Tinggi
Inflasi sangat tinggi yaitu inflasi yang kenaikannya mencapai angka di atas 100%. Dalam kondisi ini, kebijakan fiskal ataupun monoter sudah tidak dapat menanggulangi inflasi. Oleh karena nilai mata uang turun secara tajam, masyarakat tidak ingin lagi menyimpan uang.
2. Jenis Inflasi Berdasarkan Sifat Inflasi
Berdasarkan sifatnya, inflasi dibedakan menjadi inflasi merayap, menengah, dan tinggi.
- Inflasi merayap (creeping inflation), yaitu inflasi yang ditandai adanya kenaikan harga secara lambat dengan persentase yang relatif kecil dalam jangka waktu lama.
- Inflasi menengah (galloping inflation), yaitu inflasi yang ditandai adanya kenaikan harga yang cukup tinggi dalam waktu cukup singkat.
- Inflasi tinggi (hyperinflation), yaitu inflasi yang ditandai adanya kenaikan harga yang sangat tinggi. Dalam kondisi ini, perputaran uang terjadi dengan cepat dan harga-harga meningkat dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya, kondisi ini terjadi saat suatu negara mengalami perang. Untuk mengatasinya, pemerintah akan mencetak uang baru.
3. Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya, inflasi dibedakan menjadi inflasi dari dalam negeri dan luar negeri.
- Inflasi dari dalam negeri, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri. Contohnya adalah inflasi ketika terjadi defisit anggaran belanja secara terus-menerus, gagal panen, dan sebagainya. Dalam kondisi ini, pemerintah biasanya akan menginstruksikan Bank Indonesia untuk mencetak uang baru guna memenuhi kebutuhan pemerintah.
- Inflasi dari luar negeri, yaitu inflasi yang berasal dari luar negeri yang menyebabkan naiknya harga barang-barang impor. Inflasi ini biasanya dialami oleh negara berkembang yang sebagian besar kegiatan produksinya menggunakan bahan dan alat dari luar negeri.