Indikator kemiskinan menurut bank dunia yaitu apabila seseorang mempunyai pendapatan dibawah USD $1 per hari masuk kategori miskin absolut dan apabila seseorang mempunyai pendapatan dibawah USD $2 per hari dikategorikan miskin menengah.
Kemiskinan absolut mengacu pada suatu standard yang konsisten, tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat/negara. Seseorang tergolong miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum.
Sedangkan kemiskinan relatif merupakan kondisi masyarakat karena kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan.
Untuk membandingkan angka kemiskinan antar negara, Bank Dunia menghitung garis kemiskinan dengan menggunakan estimasi konsumsi yang dikonversi ke dalam US$ PPPĀ (Purchasing Power Parity/ Paritas Daya Beli), bukan nilai tukar US$ resmi.
Angka konversi PPP menunjukkan banyaknya rupiah yang dikeluarkan untuk membeli sejumlah kebutuhan barang dan jasa di mana jumlah yang sama tersebut dapat dibeli seharga US$ 1 di Amerika. Angka konversi ini dihitung berdasarkan harga dan kuantitas di masing-masing negara yang dikumpulkan dalam suatu survei yang biasanya dilakukan setiap lima tahun sekali.