Hubungan Antara Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan

Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan yang mencakup semua bagian kebudayaan, termasuk di dalamnya kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan perubahan dalam bentuk aturan organisasi sosial.

Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit untuk menentukan garis pemisah atau perbedaan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan.

1. Ciri-Ciri Perubahan Sosial

Ciri-ciri perubahan sosial adalah sebagai berikut.

  1. Tidak ada masyarakat yang terhenti perkembangannya, sebab itu setiap masyarakat akan senantiasa mengalami perubahan, baik secara cepat maupun secara lambat.
  2. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti oleh perubahan-perubahan pada lembaga lainnya.
  3. Perubahan sosial yang terjadi secara cepat, biasanya akan mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang sementara sifatnya di dalam proses penyesuaian diri.
  4. Perubahan-perubahan selalu mencakup pada bidang spiritual dan material yang saling kait-mengkait secara timbal balik yang kuat.

2. Teori-Teori Perubahan Sosial-Budaya

Gambaran Perubahan Sosial Budaya dalam Kehidupan Sehari-hari
Gambaran Perubahan Sosial Budaya dalam Kehidupan Sehari-hari Image via elmhurst.edu
  1. Pitirim A Sorokin berpendapat bahwa perubahan-perubahan tetap ada dan yang terpenting adalah lingkaran terjadinya gejala-gejala sosial harus dipelajari, karena dengan jalan tersebut dapat diperoleh generalisasi tentang persoalan tersebut.
  2. William Ogburn lebih menekankan pada aspek kondisi teknologis dalam arti, untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, maka perubahan tersebut haruslah diteliti secara obyektif terlebih dahulu.
  3. Moonre, dalam bentuk diagram-diagram sederhana

3. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial-Budaya

Perubahan sosial-budaya terbagi menjadi 2 jenis yaitu perubahan sosial secara lambat (Evolusioner) dan perubahan sosial secara cepat (Revolusi).

  1. Dalam proses perubahan sosial secara lambat manusia dan masyarakat (termasuk kebudayaannya) senantiasa mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu dari bentuk kehidupan yang sederhana ke bentuk kehidupan yang sempurna.
  2. Perubahan sosial secara cepat atau revolusi adalah perubahan yang terjadi pada sendi-sendi atau dasar-dasar pokok dari kehidupan masyarakat (yaitu lembaga-lembaga kemasyarakatan). Syarat terjadinya revolusi yaitu harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan, adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut, pemimpin tersebut dapat menampung keinginan dan kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas masyarakat untuk dijadikan program dan arah bagi revolusi, pemimpin tersebut harus menunjukkan suatu tujuan baik tujuan yang kongkret dan dapat dilihat pada masyarakat maupun tujuan yang abstrak seperti ideologi tertentu, dan harus ada momentum untuk revolusi.

4. Sifat-Sifat Perubahan Sosial-Budaya

Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat Tahun 1819
Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat Tahun 1819 Image via upload.wikimedia.org

Perubahan sosial-budaya mempunyai dua sifat yaitu perubahan yang dikendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki.

  1. Perubahan yang dikehendaki yaitu perubahan yang diperkirakan atau telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat.
  2. Perubahan yang tidak dikehendaki yaitu perubahan yang berada diluar jangkauan pengawasan masyarakat sehingga dapat menimbulkan akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan.

5. Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Proses Perubahan

Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan adalah sebagai berikut.

  1. Kontak dengan kebudayaan lain melalui difusi, asimilasi, dan akulturasi.
  2. Suatu pengakuan bahwa unsur yang baru tersebut memiliki kegunaan atau fungsi bagi masyarakat setempat.
  3. Ada tidaknya unsur-unsur kebudayaan yang mempengaruhi diterima unsur-unsur yang baru.
  4. Suatu unsur baru yang berlawanan dengan fungsi unsur lama, kemungkinan besar tidak akan diterima.
  5. Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan sesuatu yang baru mempengaruhi apakah hasil penemuannya itu diterima atau tidak.
  6. Pemerintah dapat membatasi proses difusi tersebut.

Faktor-faktor yang menjadi penghambat jalannya proses perubahan adalah sebagai berikut.

  1. Kurangnya hubungan antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya.
  2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
  3. Sikap masyarakat yang tradisional.
  4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah terekam dengan kuat sekali.
  5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
  6. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap tertutup.
  7. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.
  8. Adat atau kebiasaan.
  9. Nilai hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki.