Pada prinsipnya, hukum permintaan berfokus pada hubungan antara harga barang dan jumlah barang yang diminta. Namun, dalam kondisi nyata, ada faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan yaitu sebagai berikut.
- Harga barang substitusi dan komplementer. Ketersediaan barang pengganti (substitusi) dan pelengkap (komplementer) akan memengaruhi permintaan suatu barang. Contohnya, jika tersedia barang substitusi yang harganya lebih murah, permintaan atas suatu barang tertentu akan berkurang. Contoh lainnya, jika harga barang komplementer meningkat, permintaan atas suatu barang akan menurun.
- Pendapat masyarakat. Peningkatan pendapat masyarakat akan meningkatkan permintaan atas barang dan jasa. Sebaliknya, penurunan pendapatan masyarakat akan menurunkan permintaan atas barang dan jasa.
- Ramalan masa depan. Permintaan masyarakat yang sering kali terpengaruh oleh suatu ramalan mengenai kondisi pada masa depan. Jumlah permintaan barang dan jasa akan meningkat apabila barang dan jasa tersebut diperkirakan akan menjadi langka atau mengalami kenaikan harga. Contohnya, saat masyarakat memprediksi harga beras akan mengalami kenaikan tiga bulan ke depan, konsumen bisa terdorong melakukan pembelian beras dalam jumlah banyak. Akibatnya, permintaan beras mengalami kenaikan.
- Selera konsumen. Selera masyarakat yang selalu berubah sangat berpengaruh terhadap permintaan barang dan jasa. Munculnya selera baru di masyarakat terhadap suatu barang atau jasa biasanya akan segera diikuti dengan peningkatan angka permintaan barang atau jasa tersebut di pasar.