Bentuk-Bentuk Komunikasi Informal dalam Organisasi

Selain komunikasi formal yang berjalan di dalam organisasi, komunikasi informal juga turut berkembang sejalan dengan komunikasi formal. Komunikasi informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi, akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi.

Intensitas komunikasi informal yang rutin dan kontinyu akan membentuk sebuah kelompok informal. Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal, penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu, gosip atau rumor.

Hubungan antar karyawan dengan frekuensi yang cukup sering dan kedekatan fisik akan menciptakan klik-klik pertemanan diluar struktur organisasi. Dalam jaringan komunikasi informal akan ditemukan orang-orang yang dalam struktur formal organisasi mungkin tidak memiliki kedudukan strategis, namun dalam jaringan informal bisa saja berperan sebagai pemimpin opini yang berpengaruh.

Selain itu juga akan muncul berbagai peranan yang lebih kompleks lagi dalam organisasi. Hal ini sangat mungkin terjadi karena jaringan komunikasi informal muncul dari interaksi diluar kegiatan formal organisasi.

Jaringan komunikasi informal memiliki kelebihan dan kelemahan yang memberikan dampak kepada organisasi.

Komunikasi Sepasang Kekasih
Komunikasi Sepasang Kekasih Image via mantelligence.com

1. Dampak Positif dan Negatif Komunikasi Informal dalam Organisasi

Adapun kelebihan atau dampak positif komunikasi informal dalam organisasi adalah sebagai berikut:

  1. Dapat berfungsi sebagai papan pengumuman yang menyuarakan kepenatan pegawai,
  2. Membantu menyalurkan berita yang tidak dikirim lewat komunikasi formal,
  3. Memperlancar proses penyelesaian tugas-tugas pekerjaan
  4. Membantu memperbaiki kehidupan sosial dan organisasi karena pegawai saling berbagai berita selentingan, sehingga satu sama lain menjadi pemain yang kompak.

Sedangkan kelemahan atau dampak negatif komunikasi informal dalam organisasi adalah sebagai berikut:

  1. Meskipun akurasi berita bisa 75% hingga 95% kebenaran namun seringkali kesalahan terjadi juga, pegawai terkadang dapat mengubah fakta sesuai kepentingan pribadinya daripada menyampaikan fakta sebenarnya
  2. Sulit memastikan siapa yang harus bertanggung jawab terhadap fakta selentingan karena pesan dikirim secara tidak tepat.

Sebuah organisasi terdiri dari orang-orang dalam berbagai jabatan, ketika orang-orang dalam jabatan itu mulai berkomunikasi satu dengan yang lainnya, maka berkembanglah keteraturan dalam kontak dan siapa berbicara kepada siapa. Lokasi setiap individu dalam pola dan jaringan yang terjadi memberi peranan pada orang tersebut.