Di dalam berhubungan sehari-hari komunikasi dibagi menjadi dua bentuk yaitu komunikasi verbal dan non verbal.
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah suatu bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis atau lisan. Bentuk komunikasi verbal antara lain yaitu:
- Berbicara, merupakan suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak, yang dilakukan minimal oleh dua orang atau lebih.
- Berdiskusi, yaitu sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih. Biasanya komunikasi antara mereka tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar.
- Kuliah, adalah sebuah proses satu arah dalam transfer ilmu pengetahuan/nasihat, dari yang memberi kuliah guru/doses atau orang tua kepada murid/anak.
- Dialog, yaitu kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi.
- Percakapan, yaitu komunikasi dua arah yang dilakukan oleh minimal dua orang, yang didalamnya terdapat topik pembicaraan, bisa tuntas bisa tidak.
- Debat, adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perdebatan.
- Argumentasi, adalah suatu bentuk retorika yang berusaha mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. Melalui argumentasi, penulis berusaha merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal benar atau tidak. Dalam ilmu pengetahuan, argumentasi tidak lain adalah usaha untuk mengajukan bukti-bukti atau kemungkinan-kemungkinan untuk menyatakan sikap atau pendapat mengenai suatu hal.
- Berbincang-bincang, yaitu percakapan yang sifatna lebih santai dan hanya digunakan untuk mengisi waktu luang.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah semua komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata. Komunikasi ini mencakup semua rangsangan kecuali rangsangan verbal dalam suatu sistem komunikasi, yang bagi pengirim atau penerima, dan kita mengirim pesan non verbal tanpa menyadari bahwa pesan tersebut bermakna bagi orang lain.
Berikut ini bentuk-bentuk komunikasi non verbal yang bisa menunjukkan bagaimana seseorang mengekspresikan emosinya dalam berhubungan dengan orang lain.
- Ekspresi muka. Penelitian menunjukkan bahwa muka manusia dapat mentransmisikan lebih dari 250.000 ekspresi yang berbeda mulai dari rasa cinta, ketakukan, kegembiraan, kesedihan, dan lain sebagainya. Dengan demikian area muka seseorang lebih mampu mengkomunikasikan secara non verbal daripada bagian tubuh lainnya.
- Badan. Posisi badan dapat menunjukkan bagaimana keadaan seseorang. Apakah seseorang sedang percaya diri, riang, kelihatan bingung, suasana hati yang kurang baik, atau putus asa.
- Gerak tubuh. Seseorang yang mengatakan “tidak tahu!”, mungkin akan menggelengkan kepalanya, atau jika seseorang menunjukkan rasa tidak peduli terhadap pertanyaan kita, bisa saja dia mengangkat bahunya.
- Intonasi suara. Apakah seseorang berbicara dengan tekanan tertentu, berbicara keras, marah atau sinis dan meremehkan dapat diketahui dari intonasi bicaranya.
- Kontak mata. Apakah ia marah, cinta atau sedih dapat diketahui dari tatapan matanya. Seringkali tatapan mata tidak dapat membohongi. Orang dengan dapat mudah menangkap suasana hati lawan bicaranya dengan melihat tatapan matanya.
- Diam. Seorang dengan diam bisa saja ia mengkomunikasikan tidak ingin diganggu, atau sedang marah, sebel, benci, dan sebagainya.
- Perilaku sentuhan. Sentuhan merupakan saran penting dalam mengkomunikasikan kehangatan dan kenyamanan seseorang. Dalam banyak budaya, sentuhan digunakan untuk menyampaikan rasa sayang, cinta dan kehangatan perlakuan. Jika seorang atasan menepuk-nepuk bahu bawahannya, dapat diartikan dia menunjukkan apresiasinya atau pujian, bisa juga dalam situasi tertentu diartikan dia sedang memberikan dorongan kepada bawahannya tersebut.
- Gerak kaki.Seseorang yang sedang bosan, grogi, dan gelisah biasanya akan menggerakan atau menggoyangkan kaki saat duduk. Terkadang orang-orang lebih intens menggerakan kaki mereka ketika sedang berpikir keras, misalnya ketika sedang mengerjakan ujian ataupun dalam rapat penting.