7 Sistem Pernapasan pada Hewan

Sistem pernapasan pada hewan adalah sistem dalam tubuh hewan yang melangsungkan pertukaran gas O2 dengan CO2 antara organisme tersebut dengan lingkungan eksternalnya. Sistem pernapasan pada hewan berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Berikut sistem pernapasan pada beberapa jenis hewan.

1. Sistem Pernapasan pada Cacing Tanah (Vermes)

Organ Pernapasan pada Cacing
Organ Pernapasan pada Cacing Image via byjus.com

Cacing tanah tidak mempunyai alat pernapasan khusus, cacing tanah bernapas melalui permukaan kulit. Kulit cacing selalu basah dan berlendir untuk memudahkan penyerapan oksigen dari udara. Oleh karena itu, cacing menyukai tempat lembab untuk menjaga kulit tubuhnya tetap basah dan berlendir.

Di bawah permukaan kulit cacing yang tipis, terdapat pembuluh udara. Saat udara masuk melalui kulit, oksigen diikat oleh darah. Pada darah cacing terkandung hemoglobin sehingga mampu mengikat oksigen. Oksigen yang diikat oleh hemoglobin lalu diedarkan ke seluruh tubuh. Zat sisa pembakaran berupa karbon dioksida dan uap air dikeluarkan dari tubuh juga melalui permukaan kulit.

2. Sistem Pernapasan pada Serangga (Insecta)

Sistem Pernapasan pada Serangga
Sistem Pernapasan pada Serangga Image via cdn.britannica.com

Alat pernapasan serangga berupa trakea, yaitu sistem tabung yang memiliki banyak percabangan di dalam tubuh. Percabangan trakea disebut trakeola. Trakea mengedarkan oksigen langsung ke semua sel tubuh dan organ serta menyerap karbon dioksida dari semua sel tubuh untuk dibuang.

Undara memasuki trakea melalui pori-pori kecil di permukaan tubuh serangga yang disebut spirakel. Selanjutnya udara beredar melalui pembuluh udara kecil. Sel-sel tubuh mengambil oksigen langsung dari pembuluh udara kecil itu. Karbon dioksida dari sel akan mengalir ke trakeola, lalu dibuang melalui lubang spirakel.

3. Sistem Pernapasan pada Ikan (Pisces)

Sistem Pernapasan pada Ikan
Sistem Pernapasan pada Ikan Image via cdn.britannica.com

Ikan bernapas dengan organ khusus mirip saringan yang disebut insang. Insang berbentuk lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Insang terdapat tetap di belakang rongga mulut pada kedua sisi kepala ikan. Biasanya insang dilindungi oleh selaput atau rangka yang disebut tutup insang (operkulum). 

Di balik tutup insang ini terdapat pembuluh darah halus. Pembuluh darah itu dapat menyerap oksigen yang terkandung dalam air ddan melepaskan karbon dioksida dari darah. Insang juga berfungsi sebagai alat pengeluaran garam-garam dan sebagai penyaring makanan.

Untuk memperoleh cukup oksigen, mulut ikan dan insang bekerja bersama-sama seperti pompa isap air. Pertama-tama tutup insang menutup. Secara bersamaan mulut terbuka dan dinding mulut mengembang. Saat itulah air terisap masuk.

Kedua, rongga mulut menyempit dan mulut menutup. Secara bersamaan tutup insang terbuka. Akibatnya air keluar dari mulut dan melewati insang. Saat itulah oksigen dari dalam air terserap dan karbon dioksida dikeluarkan.

4. Sistem Pernapasan pada Hewan Amfibi

Sistem Pernapasan pada Katak
Sistem Pernapasan pada Katak Image via laboratoryinfo.com

Hewan amfibi yaitu hewan yang hidup di darat dan di air. Saat masih berupa kecebong, katak hidup di dalam air dan bernapas menggunakan insang. Insang kecebong terletak di luar tubuhnya dan terdiri atas lembaran-lembaran kulit halus mengandung kapiler darah.

Setelah berumur 9 hari, kecebong bernapas menggunakan insang dalam. Insang dalam akan menyusut seiring mulai berfungsinya paru-paru dan katak muda pun tumbuh menjadi katak dewas. Katak dewasa bernapas menggunakan paru-paru dan permukaan kulit.

Di dalam paru-paru terdapat banyak gelembung udara yang sangat kecil, berselaput, dan penuh dengan kapiler darah. Di dalam gelembung udara, oksigen diserap dan karbon dioksida dikeluarkan. Selain dengan paru-paru, katak juga bernapas melalui kulit. Permukaan kulit katak selalu basah agar memudahkan penyerapan oksigen dari udara.

5. Sistem Pernapasan pada Reptil

Anatomi Buaya
Anatomi Buaya Image via biocyclopedia.com

Hewan yang termasuk jenis reptil diantaranya adalah ular, kadal, cicak, buaya, dan biawak. Reptil bernapas menggunakan paru-paru. Udara masuk melalui hidup, lalu ke batang tenggorokan, lalu ke paru-paru. Paru-paru reptil terletak di dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk.

Paru-paru reptil sederhana dengan beberapa lipatan dinding yang dapat memperbesar permukaan paru-paru. Namun, paru-paru kadal dan buaya lebih kompleks dengan beberapa belahan dan bertekstur seperti spons.

Pada reptil yang sering berkubang di air seperti buaya, lubang hidungnya dapat ditutup selama menyelam. Dengan beegitu air tidak akan masuk ke dalam paru-paru.

6. Sistem Pernapasan pada Burung (Aves)

Sistem Pernapasan pada Burung
Sistem Pernapasan pada Burung Image via upload.wikimedia.org

Burung bernapas dengan sepasang paru-paru. Paru-paru burung terletak di dalam rongga dada. Udara yang mengandung oksigen masuk melalui lubang hidup pada pangkal paruh sebelah atas. Selanjutnya udara masuk ke pembuluh udara yang disebut trakea.

Dari trakea, udara sebagian masuk ke paru-paru dan sebagian lagi masuk ke kantong udara. Burung menghirup udara sebanyak-banyaknya saat tidak terbang. Sebaliknya, saat terbang, burung tidak menghirup udara. Udara diembuskan dari kantong udara ke paru-paru. Kantong udara juga membantu burung saat terbang, membantu mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu besar, dan memperbesar suara.

7. Sistem Pernapasan pada Mamalia

Sistem Pernapasan pada Anjing
Sistem Pernapasan pada Anjing Image via northamericannature.com

Mamalia adalah jenis hewan yang menyusui anaknya. Ada dua jenis mamalia, yaitu mamalia darat dan mamalia air. Mamalia darat misalnya kambing, sapi, kerbau, dan kuda. Mamalia air misalnya paus, duyung, dan lumba-lumba.

Pada mamalia air, hidungnya dilengkapi dengan katup. Saatt mamalia tersebut menyelam, katup akan menutup. Sebaliknya, saat mamalia tersebut muncul ke permukaan air, katub terbuka. Saat itulah mamalia aiar tersebut akan menghirup oksigen serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.