Interaksi sosial merujuk pada hubungan dan pertukaran antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Para ahli telah memberikan berbagai definisi terkait interaksi sosial. Berikut beberapa definisi interaksi sosial menurut beberapa ahli:
- Max Weber: Salah satu tokoh sosiologi terkenal ini mendefinisikan interaksi sosial sebagai tindakan yang memiliki makna subjektif dan saling berpengaruh.
- George Herbert Mead: Mead berfokus pada konsep “pengambilan peran” (role-taking) dalam interaksi sosial. Menurutnya, individu membentuk identitas mereka melalui interaksi dengan orang lain dan dengan memahami peran orang lain.
- Emile Durkheim: Sosiolog Prancis ini melihat interaksi sosial sebagai dasar dari integrasi sosial. Menurut Durkheim, interaksi sosial menciptakan solidaritas sosial yang diperlukan untuk menjaga kohesi masyarakat.
- Erving Goffman: Goffman menyumbangkan konsep dramaturgi sosial, di mana ia melihat interaksi sosial sebagai pertunjukan di panggung kehidupan. Orang berperan seperti aktor yang berusaha mempertahankan citra diri.
- Herbert Blumer: Blumer memperkenalkan konsep “konstruksi realitas sosial” yang menekankan bahwa makna sosial dibangun melalui interaksi. Artinya, manusia memberi makna pada dunia sosial mereka melalui interaksi.
- Peter Berger dan Thomas Luckmann: Dalam karyanya “The Social Construction of Reality,” Berger dan Luckmann menyatakan bahwa interaksi sosial adalah bagian dari proses konstruksi realitas sosial. Manusia menciptakan realitas sosialnya melalui interaksi.
- Charles Horton Cooley: Cooley menciptakan istilah “cermin sosial” (social mirror) untuk menjelaskan bagaimana orang membentuk persepsi tentang diri mereka melalui interaksi dengan orang lain.
Definisi-definisi tersebut mencerminkan pendekatan yang berbeda terhadap pemahaman interaksi sosial dalam konteks sosiologi dan ilmu sosial lainnya. Interaksi sosial memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk pola perilaku, norma, dan struktur sosial dalam masyarakat.