Bahan kimia oksidatif adalah zat-zat kimia yang dapat menyebabkan bahan bakar atau bahan mudah terbakar lainnya teroksidasi, atau melepaskan oksigen atau senyawa yang mengandung oksigen. Berikut adalah 10 contoh bahan kimia oksidatif:
- Klorin (Cl2): Gas klorin adalah oksidator yang kuat dan dapat menyebabkan pembakaran bahan-bahan mudah terbakar.
- Ozon (O3): Gas ozon adalah bentuk alotropi oksigen yang sangat reaktif dan dapat bertindak sebagai oksidator kuat.
- Hidrogen peroksida (H2O2): Ini adalah senyawa kimia yang mengandung oksigen ekstra dan digunakan sebagai agen pemutih dan disinfektan.
- Asam nitrat (HNO3): Sebagai asam kuat yang mengandung nitrogen dan oksigen, asam nitrat adalah oksidator yang kuat.
- Permanganat kalium (KMnO4): Senyawa ini sering digunakan sebagai oksidator dalam reaksi kimia dan dalam analisis kimia.
- Asam kromat (H2CrO4): Sebagai senyawa kromat yang mengandung oksigen, asam kromat memiliki sifat oksidatif.
- Asam perklorat (HClO4): Asam ini mengandung ion perklorat dan merupakan oksidator yang kuat.
- Natrium hipoklorit (NaClO): Digunakan dalam pemutih dan disinfektan, natrium hipoklorit juga dapat bertindak sebagai oksidator.
- Bromin (Br2): Gas bromin adalah zat kimia oksidatif yang kuat dan dapat menyebabkan pembakaran.
- Fluorin (F2): Gas fluorin sangat reaktif dan dapat bertindak sebagai oksidator dalam berbagai reaksi kimia.
Penting untuk memahami sifat-sifat bahan kimia dan menggunakan tindakan keamanan yang diperlukan ketika menangani bahan kimia oksidatif, karena sifat-sifat ini dapat menyebabkan reaksi yang berbahaya.